Lewat Sistem SWIFT, Hacker Curi Rp81,6 Miliar dari Bank di Rusia

Hacker curi miliaran rupiah dari bank di Rusia. (Ilustrasi/Juice / Rex / Shutterstock)

JAKARTA (Lampost.co)-- Hacker yang tidak diketahui identitasnya mencuri RUB339,5 juta  atau setara Rp81,6 miliar dari sebuah bank asal Rusia tahun lalu dengan menggunakan sistem pesan pembayaran internasional, SWIFT, ungkap bank sentral Rusia pada hari Jumat (16/2).

Pernyataan ini muncul di bagian akhir dari laporan bank sentral terkait pencurian digital yang terjadi di sektor perbankan Rusia. Ini adalah serangan siber terbaru yang menggunakan metode permintaan palsu untuk melakukan transfer uang, lapor Reuters.

Bank sentral Rusia menyebutkan bahwa mereka telah mendapatkan informasi tentang serangan siber yang terjadi di tempat kerja dari seorang operator sistem SWIFT.
"Jumlah transaksi yang terjadi akibat serangan ini mencapai 339,5 juta rouble," kata bank sentral Rusia.

Setelah laporan bank sentral dipublikasikan, juru bicara bank tersebut mengatakan bahwa para hacker telah mengambil alih kendali atas sebuah komputer di sebuah bank Rusia dan menggunakan sistem SWIFT untuk memindahkan sejumlah uang ke rekening mereka sendiri.

Juru bicara itu menolak menyebutkan nama bank yang menjadi korban. Mengutip Deputy Head dari departemen keamanan bank sentral, Artem Sychev, juru bicara itu mengatakan bahwa ini adalah skema yang biasa terjadi.

Sementara itu, juru bicara dari SWIFT, yang sistem pengirim pesannya digunakan untuk mentransfer uang sebesar triliunan dollar setiap harinya menolak untuk berkomentar terkait entitas tertentu.
"Ketika sebuah kasus penipuan dilaporkan pada kami, kami memberikan bantuan kami pada pengguna yang terkena masalah untuk membantu mereka mengamankan sistem mereka," kata sang juru bicara, Natasha de Terran.

Sumber: Lampung Post

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bupati Lampung Tengah Mustafa Tiba di Gedung KPK

KPK Periksa 4 Pimpinan Fraksi DPRD Lampung Tengah

Buku Lampung Tumbai Diluncurkan

Polresta Tembak Mati Seorang Begal di Lampung Timur

Shortcut KA Rejosari-Tarahan Butuh Rekomendasi Tiga Pemda

Dalam 7 Tahun, 26 Gajah Mati di Way Kambas

KPPN Bandar Lampung Canangkan Zona Integritas Bebas Korupsi