PT Gojek Diminta Adil dalam Penilaian Mitra Driver

Ilsutrasi. Foto: MI/Ramdani

Jakarta (Lampost.co) -- PT Gojek Indonesia diminta adil dalam menilai kinerja mitranya. Sebab, tidak sedikit para mitra yang kena suspend karena masalah kecil.

Salah satu mitra Go-Ride, Musa, 37, mengeluhkan konsumen yang tidak paham dengan driver. Ia mencontohkan, ketika konsumen ngotot ingin cepat tiba di tempat tujuan, sebagai driver dia tidak bisa memenuhi permintaan tersebut.

"Customer minta buru-buru, saya enggak mungkin ngebut. Bisa membahayakan dia dan saya sebagai driver," kata Musa di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2018).

Lantaran tidak bisa memenuhi keinginan tersebut, terkadang Musa mendapat rating tidak bagus dan kena peringatan, bahkan suspend, dari perusahaan. Akibatnya aplikasi yang dia miliki tidak dapat digunakan selama beberapa jam.

"Jadinya ada ketakutan dari para driver, karena semuanya balik lagi ke customer yang menilai kami," ujar pria yang sudah lima tahun menjadi mitra Go-Jek itu.

Sama halnya dengan Hesti, mitra Go-Car yang ingin ada perbaikan dari sistem suspend tersebut. Dia berharap perusahaan tidak hanya melihat laporan customer dan performa driver, tapi juga melihat fakta yang dialami mitra.

"PT Gojek seharusnya berimbang saat memberikan penilaian pada mitranya. Jangan hanya melihat dari laporan customer," kata Hesti.

Wanita yang sudah setahun jadi mitra Go-Car itu mengaku pernah membawa beberapa siswa sekolah yang dalam obrolannya menggunakan kata-kata kotor. Hesti mencoba menegur dan menyarankan tidak boleh berkata seperti itu.

"Saya jadi dapat laporan dan performa jadi turun," ungkap Hesti.

Ia menyayangkan pihak Go-Jek tidak memberikan kesempatan pada driver untuk melakukan pembelaan dan bukti bahwa dirinya tidak bersalah.

"Karena yang tahu di lapangan dan karakter customer ya kami ini sebagai driver," ujar Hesti.

Ketika ada customer yang melapor atau driver mendapat rating tidak bagus, kata Hesti, seharusnya mitra bisa dikonfrontir dengan pihak pelapor. "Biar adil gitu, jangan hanya satu pihak," imbuh Hesti.

Sumber: Lampung Post

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bupati Lampung Tengah Mustafa Tiba di Gedung KPK

KPK Periksa 4 Pimpinan Fraksi DPRD Lampung Tengah

Buku Lampung Tumbai Diluncurkan

Polresta Tembak Mati Seorang Begal di Lampung Timur

Shortcut KA Rejosari-Tarahan Butuh Rekomendasi Tiga Pemda

Dalam 7 Tahun, 26 Gajah Mati di Way Kambas

KPPN Bandar Lampung Canangkan Zona Integritas Bebas Korupsi